Konsep merupakan pemahaman dari hasil kesimpulan atau hasil pengamatan yang diperoleh dari sekumpulan data, yang memiliki kesamaan ciri-ciri. Konsep pada dasarnya merupakan identitas atau tanda pengenal dari karakteristik suatu fakta.
Dalam pengajaran, konsep dibedakan menjadi konsep dasar dan konsep esensial. Konsep dasar merupakan hal penting yang menggambarkan sosok suatu ilmu. Konsep dasar sering pula disebut konsep utama yang menggambarkan hakikat ilmu. Sedangkan konsep esensial merupakan konsep-konsep penting yang perlu diketahui dan dikuasai peserta didik sesuai dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan di setiap jenjang pendidikan.
Konsep-konsep esensial dalam geografi antara lain konsep lokasi, jarak, keterjangkauan/aksesibilitas, pola, morfologi, aglomerasi, nilai kegunaan, interaksi, diferensiasi areal/perbedaan keruangan dan keterkaitan keruangan.
Untuk kepentingan pengajaran geografi di sekolah, berdasarkan hasil seminar dan lokakarya ahli geografi yang diselenggarakan di Semarang pada tahun 1989 maka disepakati ada 10 konsep yang harus dipelajari oleh peserta didik di sekolah. Pada kesempatan ini kita akan memaparkan dan menjelaskan tentang konsep nilai kegunaan.
Konsep Nilai KegunaanKonsep nilai kegunaan berarti interaksi manusia dengan lingkungannya diberikan suatu nilai penting pada aspek-aspek tertentu. Contoh: suatu ruang terbuka hijau suatu kota atau kawasan pemukiman mempunyai nilai kegunaan dalam geografi.
Hal ini ada kaitannya dengan fungsi fisis seperti resapan air, tempat satwa, dan iklim mikro. Fungsi sosial seperti estetika, dan tempat bermain dari ruang tersebut. Untuk jenis fauna tertentu, perlu diberikan nilai kegunaan karena fungsinya dalam ekosistem.
Kegunaan suatu wilayah memiliki nilai tersendiri bagi orang yang mendiaminya. Daerah sejuk di pegunungan yang jauh dari kebisingan seperti Dieng, Bogor banyak dijadikan tempat rekreasi dan peristirahatan.Lahan pertanian yang subur sangat bernilai bagi petani dibandingkan bagi nelayan atau karyawan kantor.
Contoh nilai kegunaan, seorang profesor memandang mata air yang mengandung mineral seperti di Ciater Jawa Barat sebagai objek penelitian sedangkan bagi seorang remaja atau anak-anak memandang tempat tersebut sebagai objek wisata atau rekreasi bahkan sebagai oleh sebagian penduduk dijadikan sebagai tempat untuk mengobati penyakit kulit.
Contoh lainnya adalah daerah dataran banjir (alluvial plain) yang bagi sementara orang dipandang sebagai daerah rawan dan dianggap kurang bermanfaat tetapi bagi masyarakat yang sudah turun temurun bertempat tinggal di daerah seperti itu merupakan daerah yang menyenangkan untuk tempat tinggal walaupun harus disertai dengan berbagai pengetahuan kerawanan banjir dan pemanfaatan daerah setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar